Thursday, June 23, 2016

Ergonomi Perkantoran



Halooooo teman – teman semua. Sudah cukup lama kami tidak mengupdate informasi lagi di blog ini. Sekarang kami hadir untuk membahas mengenai ergonomi perkantoran. Apasih maksudnya ? ergonomi perkantoran yaitu aspek – aspek ergonomi yang perlu kita perhatikan di dalam kantor. Nah pembahasan kali ini kami akan memberikan tujuan ergonomi perkantoran, situasi perkantoran, permasalahan yang ada pada ergonomi perkantoran dan aspek ergonomi perkantoran. Nah penasaran kan dengan pembahasan kami??? Yuk berikut pembahasannya....
Tujuan diperlukan ergonomi perkantoran ini adalah
a. Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir dengan lancar.  Dengan penataan ruang kantor yang baik dan benar maka kegiatan atau pekrjaan yang dilakukan oleh karyawan akan lebih berjalan dengan baik dan efisien.
b. Segenap ruang dipergunakan secara efisien untuk keperluan pekerjaan.  Ruangan di tata sesuai dengan kebutuhan agar tidak terjadi gerakan yang tidak diperlukan dan tidak bernilai tambah.
c. Memberikan kesehatan,keamanan dan kepuasan kerja pegawai dapat terpelihara. Kita dapat membuat pekerja nyaman seperti memberikan kursi yang ergonomis untuk bekerja,  selalu menjaga keamanan dalam bekerja. Dari hal tersebut kerja pegawai akan semakin baik.
d. Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan. Dengan penataan ruang yang baik, pengawasan dapat dilakukan dengan baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan juga.
e. Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang organisasi itu. Susunan organisasi pada perusahaan atau kantor tersusun secara baik dan efisien.
f. Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah sewaktu-waktu diperlukan. Susunan tempat kerja yabg fleksibel lebih memudahkan kita.
h. Memisahkan pekerjaan yang berbunyi keras, gaduh, dan mengganggu dari  pekerjaan yang sunyi dan tidak mengganggu. Menata ruang pekerjaan yang berbunyi keras agar kedap suara dan tidak mengganggu pekerja lain yang memerlukan konsentrasi.
(The Liang Gie, 2000:188-189)
Baik teman – teman , untuk sub bab kedua yaitu situasi perkantoran . Pada situasi perkantoran dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bentuk ruang kantor dan aspek lingkungan yang perlu diperhatikan seperti cahaya, warna, udara, suara dan budaya.Bentuk  ruang kantor yang tepat dan dapat disesuaikan dengan situasi pekerjaan dan kenyamanan pekerja.
Bentuk ruang kantor yang pertama adalah konsep tata ruang kantor tertutup. Merupakan tata ruang kantor dimana masing-masing orang atau divisi dalam kantor dipisahkan melalui sekat-sekat maupun tembok sehingga ruang kerja terdiri dari kamar-kamar privat untuk melakukan berbagai aktivitas pekerjaannya. Konsep tata ruang seperti ini dapat memberikan kentungan maupun kerugian. Untuk keuntungannya yaitu memberikan privasi yang tinggi sehingga pekerjaan yang bersifat rahasia dapat terjamin kerahasiaanya;ruang kerja masing-masing divisi dapat dibedakan, dapat menjaga status masing-masing jabatan, dan terpeliharanya kewibawaan pimpinan. Disamping itu memiliki kerugian, seperti karena adanya sekat pembatas, menyebabkan komunikasi antar pegawai tidak dapat dilakukan secara langsung; kondisi kantor yang tertutup dapat mempersulit pengawasan. Bentuk ruang kantor yang kedua adalah tata ruang kantor terbuka. Ruangan kerja yang didalamnya terdapat banyak karyawan maupun divisi kerja yang tidak dipisahkan oleh pembatas apapun sehingga ruang kerja terlihat cukup luas. Ruang kerja seperti ini biasanya karyawan dapat menempati satu meja khusus. Keuntungan dari tata ruang kantor seperti ini adalah Lebih fleksibel jika suatu saat dibutuhkan perubahan tata ruang; komunikasi antar karyawan bisa lebih mudah karena tidak ada pembatas; dapat dilakukan penyeragaman kerja dan mempermudah dalam pembagian peralatan kerja. Disamping itu, tata ruang terbuka juga memiliki banyak kerugian seperti para karyawan lebih sulit untuk fokus dalam melakukan pekerjaannya; kondisi kantor bisa terlihat kurang rapi jika banyak tumpukan berkas yang tidak ditata dengan baik; dan suasana kerja berpotensi gaduh dan bising karena masing-masing orang bisa ngobrol dan bersenda gurau. Tata ruang kantor yang berikutnya adalah tata ruang kantor berparonama . Bagaimana ya maksudnya ??? oke kami akan beri penjelasannya heheehhehe. Tata ruang kantor berparonama yaitu ruang kerja yang dihiasi oleh berbagai elemen hias untuk mempercantik ruangan kantor. Beberapa elemen hias ini bisa berupa tanaman hidup, tanaman sintetis, maupun bahan dekorasi lain seperti kain, sterofoam. Keuntungan tata ruang kantor seperti ini yaitu seperti suasana kerja dalam kantor lebih nyaman sehingga para pegawai lebih betah dalam kantor; suasana yang nyaman dapat meminimalisir ketegangan syaraf dalam bekerja; dapat menghindari kebisingan dan kegaduhan saat bekerja. Beberapa kerugian yang mungkin terjadi jika menggunakan tata ruang kantor ini adalah membutuhkan biaya yang besar untuk mendesain dan membuat dekorasinya dan biaya pemeliharaan cukup tinggi. 

Dan yang terakhir adalah tata ruang terakhir yaitu tata ruang kantor bersekat / terpisah. (Mills dan Standingford,1984) yaitu tata ruang kantor yang diberi sekat-sekat dengan ukuran yang bervariatif untuk suatu bidang, bagian, subbagian atau seksi atau beberapa pegawai  dengan ruang yang terpisah.
Selain bentuk ruang kantor yang diperhatikan untuk kenyamanan dan keamanan untuk para pekerja, kita juga perlu memperhatikan faktor eksternal yang akan ditimbulkan,seperti cahaya, udara, warna, suara dan faktor internal yaitu budaya. Faktor internal yang pertama adalah cahaya. Dalam ruang kantor, pencahayaan yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan ruangan harus diupayakan sedemikian rupa dan perlengkapan   penerangan lampu disetiap ruangan harus terawat dengan baik. Hal ini karena dapat menurunkan resiko rusaknya peralatan dan kecelakaan pada diri pegawai, seperti : terkena listrik, terpotong oleh cutter atau gunting. Cahaya  penerangan buatan manusia terbagi 4 (empat) yaitu :  cahaya langsung seperti lampu-lampu, cahaya setengah langsung biasanya dibuat penopang lampu dengan kaca, cahaya setengah tak langsung dan  cahaya tak langsung. Penerangan lampu yang terbaik adalah cahaya tak langsung   karena akan memelihara kesejukan mata. Lalu faktor yang kedua adalah warna. warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi kerja pegawai, karena warna akan mempengaruhi kondisi jiwa mereka. Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruang dan alat alat lainnya, kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan terpelihara. Menurut penelitian warna-warna yang digunakan dengan gedung perkantoran yaitu : 88% warna putih, 88% campuran warna putih dan hijau, 83 % warna abu-abu
81 % warna gading. Udara merupakan faktor ketiga yang perlu diperhatikan dalam menata tata ruang kantor. Manfaat pemasangan sistem yang dapat menjaga kondisi udara yang baik dan stabil akan lebih berharga dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan. Secara teori, apabila tingkat kenyamanan pegawai ditingkatkan, maka tingkat produktivitas akan meningkat dan efesiensi dapat dimaksimalkan. Faktor berikutnya adalah suara. Untuk mengatasi suara yang sering mengurangi efesiensi kerja pegawai, hendaknya diperhatikan letak alat alat kantor. Usaha lain yang dapat dijalankan dalam kamar yang memakai alat gaduh ialah pada langit langit atau dinding. Langit-langit atau dinding disarankan untuk memakai lapisan penyerap suara atau membuat kedap suara. Faktor yang terakhir dari faktor internal adalah budaya. Mengapa ya teman teman budaya ??? yuk kita simak ...  Budaya adalah perilaku, tindak – tanduk, kebiasaan, serta komunikasi yang dilakukan oleh para pekerja. Misal : ramah, masuk tepat waktu, rapi dalam bekerja. Budaya ini terbentuk seiring berjalannya waktu dalam kebersamaan dalam kantor.


Pada subab ketiga yaitu permasalahan ergonomi yang terjadi di kantor . Apa saja ya ? berikut ulasannya.
       Penerapan ergonomi di tempat kerja, seperti di kantor, bertujuan agar pekerja atau karyawan saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif, dan sejahtera. Munculnya ergonomi perkantoran didasari oleh permasalahan yang sering muncul di lingkungan kerja. Permasalahan yang dialami pekerja di kantor tersebut antara lain dalam hal penempatan display. Terkadang, suatu perusahaan dalam memilih perabotan atau merancang suatu tempat kerja, kurang memperhatikan faktor kesesuaian alat atau perabot dengan manusianya. Padahal hal tersebut sangatlah penting untuk menciptakan kesehatan dan keselamatan kerja serta meningkatkan performa dalam bekerja. Penempatan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dari si pekerja, terlalu jauh dari pandangan si pekerja, dan layar monitor yang tertutup atau menutupi benda atau peralatan lain sehingga si pekerja butuh aktivitas ekstra, seperti menyingkirkan benda yang menutupi terlebih dahulu agar dapat melihat layar dengan jelas merupakan salah satu contohnya. Belum lagi si pekerja merasa silau dari lampu di ruangan atau sinar matahari yang masuk melalui jendela. Hal-hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan bisa juga menimbulan gangguan mata serta tingkat kelelahan mata meningkat. Padahal sebagian besar kegiatan pekerja di kantor adalah duduk di belakang komputer. Contoh lainnya seperti penempatan mouse yang kurang sesuai, misalnya terlalu jauh dari jangkauan tangan si pekerja sehingga pekerja tersebut perlu meregangkan tangan untuk meraihnya, tinggi kursi yang terlalu tinggi atau rendah alias ketinggian kursi tidak sesuai dengan ketinggian meja yang digunakan juga kursi tidak nyaman, misal tidak ada sandaran dan berbahan kayu sehingga si pekerja merasa lelah dan tidak nyaman duduk berlama-lama. Perangkat keras dan lunak yang digunakan juga bisa menjadi penyebab permasalahan yang timbul di ruang lingkup ergonomi perkantoran karena dapat menyebabkan kebingungan juga ketidaksesuaian dengan tugas yang dikerjakan.
            Permasalahan yang muncul di ruang lingkup ergonomi perkantoran tidak hanya itu saja. Ada kalanya pekerja di kantor melakukan kegiatan fisik seperti memindahkan berkas dari ruangan satu ke ruangan yang lain atau memindahkan kardus berisi tumpukan file misal dalam rangka untuk dirapikan. Kegiatan fisik ini bila dilakukan berulang kali dengan beban yang berat atau besar bisa menimbulkan masalah pada kesehatan fisik si pekerja, misalkan nyeri punggung.
            Secara psikis juga bisa memunculkan masalah. Pekerja yang stres karena tuntutan kerja terlalu tinggi misalnya pekerja di bidang customer service harus mendapatkan pelanggan baru dengan target 10 orang per minggunya. Contoh lain misal persaingan yang ketat antar-pekerja untuk mendapatkan kenaikan jabatan. Dari stres bisa menimbulkan penyakit dan terganggulah pekerjaan si pekerja tersebut. Daya ingat dan kemampuan berpikir juga menurun sehingga tidak bisa secara maksimal.
            Mekanisme kerja yang baik sangat dibutuhkan oleh pekerja di kantor. Bila pengaturan jam kerja atau shift tidak sesuai tentu meningkatkan kelelahan. Disamping itu, si pekerja sendiri jadi enggan sehingga tidak betah lalu mengunurkan diri atau bagi yang hendak melamar pun akan berpikir dua kali untuk bekerja di kantor itu. Sesungguhnya sesuatu yang melewati batas normal itu tidak baik karena manusia punya keterbatasan dan harus dimaklumi. Bila ingin mencapai pendapatan yang tinggi, pelanggan yang banyak, target perusahaan tercapai dsb hendaknya merancang tempat kerja dan sistem kerja yang sesuai dengan manusia, dalam hal ini berarti pekerja kantornya.
Nah sampai juga kita di pembahasan yang terakhir yaitu aspek ergonomi dalam perkantoran. Yuk disimak lebih lanjut. Dalam suatu pekerjaan, banyak sekali keluhan-keluhan yang dialami oleh para pegawai ketika melakukan pekerjaan seperti masalah pada sikap kerja, pengorganisasian kerja, dll. Untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan pada pegawai ketika bekerja, maka diperlukan aspek-aspek ergonomi di tempat kerja.  Berikut ini akan dijelaskan mengenai aspek ergonomi dalam perkantoran. Aspek ergonomi yang perlu diperhatikan pada pengorganisasian kerja, yaitu  Menghindari sikap tubuh membungkuk atau tidak alamiah. Sikap tubuh yang disertai paling sedikit kontraksi otot statis dirasakan paling nyaman. Selain itu juga harus menghindari posisi ekstensi lengan yang terus-menerus baik ke depan, maupun ke samping harus dihindari. Selain menimbulkan kelelahan, posisi lengan seperti itu sangat mengurangi ketepatan ketrampilan aktivitas tangan. Dan juga selalu diusahakan bekerja dilakukan sambil duduk. Sikap kerja dengan duduk dan berdiri silih berganti juga dianjurkan.
Aspek berikutnya yaitu memperhatikan bentuk dan posisi bangku atau meja kerja. Untuk posisi bangku atau meja dalam perkantoran, tinggi area kerja harus sesuai sehingga pekerjaan dapat dilihat dengan mudah dengan jarak optimal dan sikap duduk yang enak.
Selain itu pegangan, handel, peralatan dan alat-alat pembantu kerja lainnya harus ditempatkan sedemikian pada meja atau bangku kerja. Topangan-topangan tersebut harus diberi bahan lembut dan dapat di stel, sehingga sesuai bagi pemakainya.
Selanjutnya yaitu sikap  kerja. Pada sikap kerja yang perlu diperhatikan yaitu tempat duduk, meja kerja dan luas pandangan. Tempat duduk dibuat untuk mendapatkan kenyamanan dan tidak mengalami penekanan-penekanan pada bagian tubuh yang dapat mengganggu sirkulasi darah. Untuk meja kerja, tinggi permukaan atas meja dibuat setinggi siku dan disesuaikan dengan sikap tubuh pada saat bekerja. Daerah pandangan yang jelas bila pekerja berdiri tegak dan diukur dari tinggi mata adalah 0-30° vertical kebawah, dan 0-50° horizontal ke kanan dan ke kiri.
            Berikutnya yaitu proses kerja.  dalam melakukan pekerjaan, para pekerja diharapkan dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Untuk tata letak tempat kerja, displaynya harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. Yang terakhir, untuk mengangkat beban, beban diusahakan menekan otot tungkai yang keluar dan sebanyak mungkin otot tulang belakang yang lebih lemah dibebaskan dari pembebanan. Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan.
Sekian ulasan dari kami mengenai ergonomi perkantoran. Semoga bermanfaat untuk teman – teman yang sudah membaca. Terimakasih duah berkunjung pada blog kami ini J

Sources:

http://atin-kuliahku.blogspot.co.id/2012/05/makalah-masalah-ergonomi-di-tempat.htmlhttp://yodasuryapringga8.blogspot.co.id/2015/01/literatur-review-pengaruh-tata-ruang.html 
google images