Sunday, March 6, 2016

Subsistem

Salam Engineer,

Halo teman-teman, pada posting pertama ini kami ingin membagikan sedikit ilmu yang kami peroleh mengenai satu mata kuliah yang penting dalam jurusan Teknik Industri salah satunya Ergonomika. Untuk mengetahui lebih lanjut, kami akan menjelaskan mengenai Ergonomi lebih dalam.
Secara terminologi, Ergonomika berasal dari kata ergon=kerja, nomos=aturan. Jadi, ilmu ergonomika adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dan fungsinya, kelelahan, bagaimana menyesuaikan keterbatasan yang dimiliki manusia. Secara umum, subsistem dari ergonomi ada 7, yaitu pernapasan, pencernaan, peredaran darah, penginderaan, kerangka, otot, dan syaraf. Nah kali ini yang akan dibahas mengenai pernapasan, pencernaan, dan peredaran darah terlebih dahulu.
Sebelumnya, pada pembahasan ini tidak akan mendetail menjelaskan apa saja saluran dan mekanisme dari pernapasan, pencernaan, dan peredaran darah karena itu semua dipelajari di pelajaran biologi. Yang satu ini lebih pada pandangan dari ergonomi nya.

Dalam kegiatan industri, gangguan pernapaan sering dialami oleh para pekerja salah satu penyebabnya adalah debu. Contohnya dalam industri kayu ada serbuk kayu, dalam industri rokok ada bau tembakau yang menyengat, dalam industri keramik terdapat serpihan keramik. Semua itu akan mengganggu saluran pernapasan. Untuk mengatasi resiko gangguan pernapasan pada pekerja maka hendaknya menggunakan masker dan respirator untuk melindungi dari paparan debu dan gas-gas yang berbahaya serta ventilasi atap agar sirkulasi udara dalam pabrik lancar. Faktor-faktor yang mempengaruhi gejala saluran pernapasan dan gangguan fungsi paru pada pekerja yaitu umur, masa Kerja, status gizi, kebiasaan merokok.

Selanjutnya ada beban kerja berdasarkan kebutuhan kalori (Kepmenaker No.51 th1999) :
·         Beban kerja ringan  : 100-200 Kkal/jam
·         Beban kerja sedang : >200-350 Kkal/jam
·         Beban kerja berat    : >350-500 Kkal/jam

Untuk menyesuaikan kebutuhan kalori pekerja, perusahaan harus memperhatikan asupan kalori bagi pekerja agar seimbang dengan beban kerja yang  ditetapkan oleh Kepmenaker seperti yang diatas. Untuk itu penerapan ergonomi yang dibutuhkan adalah dengan mengatur jadwal makan dan snack bagi pekerja serta mengatur kandungan makanannya. Selain itu fasilitas toilet dan westafel yang bersih juga menunjang kesehatan alat pencernaan secara external.
Pada Sistem Peredaran Darah, penyebab gangguan peredaran darah yaitu getaran yang disebabkan oleh industri pertambangan (pengeboran) dan industri besi (alat gerinda). Misal, ada pekerja yang menggunakan alat gerinda dalam jangka waktu yang panjang maka akan menyebabkan gangguan pada syaraf dan peredaran darah, serta kerusakan pada persendian dan tulang pada tangan. Stress kerja juga dapat menjadi salah penyebab gangguan peredaran darah seperti jantung koroner, dan tekanan darah tinggi.  Varises juga sering dialami oleh pekerja dikarenakan banyak melakukan aktivitas bekerja dengan posisi berdiri atau duduk yang terlalu lama. Udara yang ada dipabrik juga dapat mempengaruhi tekanan darah pekerja menurun karena suhu yang panas. Untuk itu penerapan ergonomi sangat dibutuhkan dalam menangani sistem peredaran darah bagi pekerja, seperti memberikan istirahat untuk melakukan olahraga ringan, menyediakan makanan yang sehat dan bergizi, juga menjaga sirkulasi udara dalam pabrik agar tetap pada suhu yang nyaman saat bekerja.
Pada intinya, perusahaan harus memperhatikan kondisi pabrik dan kesehatan pekerja agar pekerja lebih nyaman dalam bekerja dan kegiatan produksi pun berjalan dengan lancar.
Sekian sedikit informasi ini kami bagikan untuk teman – teman semua, semoga dapat memberikan gambaran pada kalian mengenai ergonomi lebih dalam. 

Merci




No comments:

Post a Comment